Senin, 23 Juli 2012

Perahu Nuh

Ribuan abad yang silam, tersebutlah kisah perahu Nabi Nuh. Yang pernah membaca risalahnya tentu masih ingat. Ketika Nuh membuat perahu di atas bukit tertinggi, orang-orang mencibirnya. Jangankan musuhnya, para pengikutnya pun heran: untuk apa? Bukankah sedang musim kemarau? Para pembangkangnya malah menganggap Nuh telah gila seraya mengejeknya dengan kata-kata kasar.

Namun, Nuh bergeming. Sebab, itu perintah Tuhan yang dipesankan lewat bisikan malaikat. "sabar, Tuhan nanti akan menolong kita. Biarkan saja mereka menghardik kita, tidak perlu dibalas," ujar Nuh kepada sejumlah pengikut setianya, guna menenangkan sekaligus menenteramkan hati mereka.

Tiba-tiba, air bah datang. Menggulung dataran, menerjang rumah-rumah dan pepohonan, bahkan menenggelamkan perbukitan hingga menjadi lautan. Untunglah, pada saat yang sama, Nuh dan pengikutnya telah selesai membuat perahu. Perahu itulah yang menyelamatkan mereka; membawanya berlayar jauh menghindari bencana banjir bandang itu.

Kita memang tidak pernah tahu seperti apa hari esok atau masa depan. Kita hanya bisa menyiapkan diri agar mampu dan selamat dalam hidup ini, seperti Nuh dengan perahunya. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa sesungguhnya orang-orang yang berusaha dan bekerja sedang membekali diri dalam menghadapi masa depan yang penuh misteri. Ini jauh lebih baik daripada orang-orang yang mencemoohnya. Apalagi, orang-orang yang hanya berdiam diri.

4 komentar:

Galih Laras Prakoso mengatakan...

Link Banner Anda sudah Terpasang di galihlprakoso.blogspot.com Terima Kasih.

Unknown mengatakan...

salam kenal sob,, salam bloger.. sudah saya follow blognya.. silahkan mampir dan follow back blog saya http://www.arfahthp.co.cc/
terimakasih...hehe

gali potensi mengatakan...

salam kenal & salam bloger juga sob, iy pasti saya follow kog, trimkasih ud follow my blog...he2

Anonim mengatakan...

KUNJUNGI BLOGKU YAKS SOB.

MINTA PENGARAHANNYA.

SOALNYA BARU BELAJAR BIKIN BLOG.

TERIMAKASIH BANYAK.

http://dewidya25.blogspot.com/

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger